Senin, 29 Desember 2014

Unknown feeling

Reaksi seperti apa yang harusnya aku rasakan ketika yang ku segalakan memilih jalannya dengan yang lain? Seperti halnya logika dan perasaan ini yang tak pernah ingin bersatu. Logika inginnya lupa dengan segala tentangnya yang hanya menyiksa tapi perasaan selalu berangan memilikinya. Janji janji ingin menyerah pun hanya wacana. Rasanya aku ingin sekali Tuhan mengabulkan doaku kali ini,aku ingin semua pujaan para secret admirer di semesta ini diizinkan bertukar posisi dengan yang memujanya, seperti halnya aku juga. Tak banyak yang kuharapkan dari ini hanya agar mereka yang di puja tau rasanya melihat hal hal kecil dari nya saja bahagia sekali, tapi yang perlu mereka pahami bagaimana rasanya jika perasaan nya tak pernah di hargai. Tapi, bagaimanapun kita tak pernah bisa memaksakan perasaan orang lain. Karena aku sekalipun sering mengabaikan mereka yang begitu menyegalakanku, tak peduli semalaikat apapun mereka aku bahkan malah memilih yang lain yang akhirnya baru ku sadari tak sebaik yang telah ku abaikan.

Selasa, 09 Desember 2014

I guess.... I can.


Apa yang kau lakukan tadi pagi? Bukankah ini hanya masalah kecil di antara masalah besar yang pernah kau hadapi?
Aku salah menilai diriku sendiri, aku kira aku akan tetap baik baik saja di depan semua orang. Aku kira hanya diriku dan Tuhan ku yang akan tau tangis yang selalu menyesakkan dadaku ini.Aku kira aku sanggup.
Aku menyenderkan kepalaku ke dinding dan baru menyadari harusnya aku tak kalah begitu saja dengan keadaan tadi, bukankah yang lalu lebih berat dari ini?
Hidupku sudah se-drama ini tanpa di buat buat, Jika semakin  ku ikuti kekalahanku di keadaan ini tubuhku akan semakin manja, dia semakin terlihat tak bisa menyanggupi inginku tuk tetap baik baik saja.
Lalu, aku berfikir lagi.
Yang lalu memang lebih berat dari tadi, tapi saat menghadapi kejadian lalu itu aku belum serapuh sekarang.
Seseorang tlah merebut paksa segala kenyamanan ku yang dulu.  Aku sudah terlalu muak dengan semua kemunafikannya.
Tapi, aku berfikir kembali..
Selalu ada yang bisa aku syukuri dari semua kejadian ini, Aku tak tau harus bilang apa kepada Tuhan yang merencanakan semua nya sesempurna ini. Aku sangat bersyukur punya sahabat sahabat yang tak meninggalkanku di keadaan terburukku. 
Mungkin inilah yang dinamakan titik jenuh kehidupan, jenuh dengan semua beban yang ada tapi masih harus bertahan demi best ending that God has plan for me.

Jumat, 21 November 2014

Jenuh



Sulit rasanya untuk membuat segala pembelaan tuk meyakinkan diri sendiri bahwa hidup ini tak melulu dengan airmata, pasti bahagia itu ada. Sulit sekali meyakinkan diri di antara masalah masalah yang melilit tiada celah. Kadang ada masanya dalam hidup ini, rasanya sudah berada di titik terjenuh, saat apa yang dilakukan tak pernah benar dimata yang lain, saat diri ini saja tidak tau siapa yang harusnya di percaya, mana yang benar benar baik dan mana yang hanya pura pura baik. Dulu saat pertama kali masalah ini tak semelilit sekarang yang di butuhkan hanya tempat bercerita. Sejauh yang dilewati bercerita pun rasanya percuma, masalah tak kan berkurang yang di dapat hanya 'sabar ya' bahkan yang ada masalah seperti ini saja bisa dijadikan bahan candaan. Mungkin memang lucu bagi yang tak merasakan sakitnya di posisi ini. Semua membuatku sadar tiada yang bisa di percaya, tiada tempat bercerita paling aman selain-Nya. Semakin sulit keadaan ini, semakin beban ini ingin meledak. Kadang ada satu waktu aku tak butuh tempat untuk cerita, pendengar yang setia dengan semua masalah ini, tapi aku hanya butuh tempat bersandar ketika bulir itu tak lagi tahan di bendung. Yang mereka tau semuanya baik baik saja. Di balik seribu alasan untuk menyerah dengan keadaan selalu ada alasan untuk bertahan. Diri ini memang tidak tau akan bagaimana akhir dari semua ini, tapi yang kuketahui tidak ada sesuatu yang siasia, mungkin dengan semua yang terjadi membuatku lebih dekat denganNya.

"Percaya saja, Tuhan menggenggam semua doa. Lalu dilepaskanNya satu persatu di saat yang paling tepat"

Kamis, 13 November 2014

Bahagiaku tak hanya K.A.U



Bersama secangkir teh hangat, aku tulis ini untukmu. Anggap saja ini tulisan terakhir untukmu yang sering ku sebut Tuan Venus.  Jika biasanya aku selalu menulis hal-hal tentangmu. kali ini aku tak kan lagi berkata aku mencintaimu atau kau itu berarti bagiku (bukan berpura-pura) memang sudah tidak dan tak akan lagi mencintaimu.
Itulah hasil dari semua usahaku selama kau tinggalkan. Terima kasih atas ketidak tanggungjawaban atas adanya perasaan itu. Aku tlah melewati banyak hal, seperti membunuh mentah-mentah rindu yang menumpuk. Berusaha sendirian menata kembali hidupku (Pasti kau tak tau rasanya melepaskan ketika kau baru saja di buat jatuh hati). Mengumpulkan nyali untuk menghapus bersih apapun yang bisa membuatku teringat denganmu, berusaha fokus dengan siapa saja yang bersamaku, berusha tak mau lagi percaya dengan pria-pria di luar sana yang hanya akan menaruh luka seperti ini. Tapi aku berhasil lalui semua itu, hingga aku berada di titik dimana aku lebih bahagia dengan yang kumiliki dan punya hidup lebih baik.
Dan jika pada akhirnya dia yang kau kejar bukanlah seperti apa yang kau inginkan, tak usah kembali kemari dengan harapan aku masih mencintaimu. Kau tak pernah berhak datang dan pergi sesukamu. Aku berusaha berjalan kembali tak sebentar, lalu kau mau menghancurkan bahagiaku yang sekarang? Jangan bercanda. Nanti jangan datang kembali untuk meminta kesempatan, atau mengatakan kalau kau baru sadar bahwa aku berarti. Kau hanya faktor kecil diantara bahagiaku.

Pergi saja dan jangan kembali lagi..
Atau kita bisa berbincang lagi saat waktunya nanti ku perkenalkan lelakiku, lelaki yang lebih menghargaiku dan pantas ada disampingku.

Tapi aku merindukanmu....




Hujan di luar. aku mengingatmu dan masih belum mengerti kenapa hal seperti ini saja bisa membuatku berdebar. Andai saja ada kata selain rindu yang bisa mendiskripsikan perasaan ini.
Kalau saja gengsiku tak lebih egois mungkin rindu ini tak semenumpuk sekarang. Tapi kalau pun nyaliku sudah cukup untuk mengakuinya rindu ini memang harus ku simpan sendiri, bukan karena rindu ini tak bertuan tapi rindu ini (mungkin) salah bertuan, menurut mu, apa gadis seperti aku boleh merindukan lelaki itu? harusnya boleh jika saja aku yang berada di genggamannya bukan wanita itu. Sedangkan kenyataannya wanita itu yang memilikinya. Aku? Aku tetap menjadi sahabatnya, mungkin juga teman nya saja. Kenyataanya wanita itu boleh membicarakan hal hal romantis dengan nya. Aku? Aku tetap menjadi yang setia membicarakan hal hal konyol bersamanya dan dia tak pernah tau aku mencintainya. Kadang aku tak sadar diam diam menatapnya hingga dia menangkap basah tingkahku itu. Mungkin saja saat itu aku terlalu lama menatapnya tapi ku rasa itu karena aku terlalu melamunkannya tak tau arah. Kadang di sela sela mengobrol aku seperti bergumam dalam hati 'i do love you' that moment that makes me think 'i do love you so damn much'. Entahlah seberapa panjang apapun aku menulis ini untukmu, tetap saja rindu ini tak mau pergi, mungkin dia baru mau pergi jika tuan nya  sudah tau sahabatnya ini merindukannya-----

Rabu, 12 November 2014

Ketika kau mengacaukan akalku


Aku pernah menjadi yang paling bahagia bisa melalui tiap detik di sampingmu
Aku pernah menahan kantuk demi membicarakan hal yang tak tau arah bersama denting jam larut malam, Aku selalu menjadi yang paling berusaha melakukan semua hal demi menahanmu tetap nyaman bersamaku. Apa kau ingat?

Love is blind..
Menyayangimu menjadikanku kehilangan akal sehat.
Aku bahkan masih saja setia tak peduli kenyataan yang ada.
Tapi lihat apa yang kau lakukan, kau lupa kau pernah berjanji tak akan pernah berpaling.
Apa kau ingat, aku pernah menertawakanmu ketika kau bilang "Aku takut kehilanganmu"
Dan tawaku semaki  keras saat kau bilang akulah cinta terakhirmu, konyol.
Kau ingatkan kau marah besar saat aku menertawakan itu?
Dan pada akhirnya itu memang lelucon basi yang kau khianati
Jadi, kau sudah terimakan kenapa dulu aku tertawa pada kebohongan yang (mungkin) kau anggap romantis itu?
Aku sudah sangat hafal tipu daya pria seperti kau
Dari awal aku memang paham kau pria seperi apa, aku bahkan sudah menelusuri kisah wanita-wanita sebelumku yang kau tinggalkan, tapi aku tetap saja ingin memilikimu, mungkin aku di butakan oleh cinta karena otakku di kacaukan olehmu
Kau bukan salah satu pria setia  yang semesta punya, tapi kau salah satu pria yang tak segan meninggalkan wanitanya demi wanita yang lain. kau (mungkin) menganggap wanita itu hanya sebuah pilihan, kau pria yang mengabaikan perasaan wanita saat kau lukai, kau pria yang pantas mendapatkan karma paling master piece.
Maaf jika aku keji, tapi aku menulis ini dengan emosi diantara sesal-sesalku yang pernah paling mempercayaimu.

Aku mau kau merasakan, bagaimana jadi yang selalu ada ketika kekasihmu butuh, tapi kekasihmu tak pernah ada ketika kauu  butuh.
Aku mau kau tau rasanya, jadi yang selalu memendam amarahnya sendiri meskipun sebabnya bukan kau sendiri.

Ah sudahlah, tak ada gunanya.
Tuhan punya caranya sendiri yang tak pernah terduga
Seperti saat move-onmuu bahkan lebih cepat dari kecepatan cahaya
Kau secepat kilat sudah di genggaman wanita lain
Seperti akhirnya wanita barumu itu meninggalkanmu begitu saja saat kau sedang cinta-cintanya
(Maaf aku tertawa sinis saat menulis bagian ini)
Seperti kau yang bahkan terlihat paling mencintainya padahal wanitamu hanya menjadikanmu pelampiasannya dari pria lain.
Kau sudah memperlakukannya sebagai satu-satunya
Kau dengan licik sengaja ingin menaruh perasaan 'iri' untukku.
Kalau boleh jujur, aku sama sekali tak iri, aku malah jijik dengan kekanak-kanakanmu itu.

Dalam segala emosiku ini, ku doakan semoga masih ada wanita yang lebih sabar dariku yang dengan tulus menuruti pria se-egois kau.

Kamis, 06 November 2014

Percayalah aku tak berpura pura lagi.


Ternyata kau masih sama..
Kau masih sama seperti kau yang dulu mencintai ku dengan sedalam dan setulus itu.
Kemarin aku merindukanmu.
Aku sengaja menikmati cappucino di coffeshop kita dulu.
Dan aku menemukanmu disana
Apa mungkin kau juga sedang merasakan yang sama?

"Hey mbak apa kabar? ngapain sendirian disini?" aku tak segan duduk di kursi kosong tepat di hadapanmu.
"Eh om, lagi kangen aja sama tempat ini"

Panggilan khas yang tak bisa kulupakan dari 'kita' ketika di genggaman yang sama.
Aku tak ingat persis apa asal mula panggilan mba buat mu dan om buat ku itu.
Mungkin kau yang tau kenapa.
Karena aku paham kau lah yang hafal semua detail cerita singkat kita kala itu.
Karena seperti yang ku katakan tadi, kau mencintaiku dengan tulus.
Dan aku menyakitimu dengan sadis.

Aku kira kau telah benar benar melupakanku bahkan membenciku
Wajar jika kau membenci wanita yang tak berperasaan ini.
Yang dengan kejam mempermainkan hati sosok sesetia dan setulus kau.
Bukan sekali, tapi berkali kali

Nyatanya kau masih sama.
Kau masih jadi yang paling khawatir aku akan marah besar jika kau salah sikap.
Masih jadi pendengar yang paling setia kapanpun aku ingin berkeluh kesah.
Masih jadi yang paling merasa bersalah pada hal hal kecil
Bahkan merasa bersalah hanya karena koneksi mu buruk saat hari ulang tahunku.
Kau masih jadi yang akan selalu marah besar jika aku tidur selalu larut.

Ketulusanmu itu tak bisa di ragukan lagi.
Ketika kau masih dan selalu saja ada untukku meskipun nyatanya dari awal aku selalu menyakiti pemilik hati yang tak salah itu.

Kali ini aku menyapamu lagi.
Bukan.. Bukan ingin datang untuk membuat perih ke sekian kali untukmu.
Bukan untuk melambungkan perasaanmu ke langit dan menghempaskannya kembali.

Mohon percaya dengan kata kata ku kali ini.
Aku ingin berucap maaf di antara sesal yang menumpuk ini.
Aku (baru) sadar se-kejam apa aku menyakiti tulusmu itu.
Aku tak sampai berlutut untuk meminta tulusmu itu kembali lagi.
Aku hanya ingin berucap maaf atas semua kesadisanku.
Mohon pegang katakataku ini
kali ini aku tak berpura-pura lagi
Kau maukan memaafkanku?
 

Yang pernah berpurapura mencintaimu

Maaf,mbak.
Aku menyapa kembali dengan rindu seperti ini, maaf...


Selasa, 28 Oktober 2014

Pemerhati setiamu.


Gadis ini masih betah berdiri di sudut sana, mengamati pria berdasi itu.
Gadis ini akan selalu betah memerhatikan nya diam diam.
Dan dia akan selalu mencintai pria nya tanpa mengharap apapun.
Juga tak pernah berfikir akan di cintai sebaliknya.
Bagaimanapun pria itu tak peduli keberadaannya
Dia akan selalu mencintai sedalam yang dia rasakan.
Bagaimana pun pria nya tak pernah sadari keberadaannya.
Dia akan tetap berusaha membahagiakan prianya sekeras mungkin.
Bagaimanapun pria nya akan membenci dia ketika tau persembunyian nya.
Dia kan tetap tegar setegar yang dia mampu.

Mencintai memang harusnya tanpa pamrih jika yang dicintai tak merasakan yang sebaliknya.
Karna Pemilik Semesta sekalipun tak pernah melarang kita mencintai ciptaannya.
Cinta memang tak harus memiliki, tapi ke-ego-an manusia membuat ingin memiliki.
Kenyataannya tanpa memiliki kita tak punya hak tuk leluasa mencintai.
Karena nyatanya pun 'memiliki' lah yang menentukan jarak kita dengan dia yang tercinta.

Tapi bagi yang cintanya diam diam, berfikir tuk saling memiliki saja tak pernah.
Sekedar terlintas mungkin pernah tapi selalu di sadarkan oleh lamunan nya sendiri.
Karena berharap memiliki dia itu hanyalah imaji belaka,
Sedang yang dicintai saja tak pernah tau di cintai.

Gadis ini tak pernah terlihat semurung biasanya.
Dia memandangi pria berdasi yang sibuk dengan fingerstyle di gitarnya.
Tak pernah sesedih yang sebelumnya.
Tetesan itu mengalir di pipinya perlahan.
Dia mengusapnya sambil tersenyum sendiri.

'Dimana bisa ku temukan kau lagi ketika aku tlah beranjak dari sini. kapan aku bisa sesering ini berdiam diri di tempat persembunyianku leluasa memandangimu sementara sebentar lagi aku tak kan berada di kampus yang sama denganmu,  akan segila apa aku rindu menjalani hari hari sebagai pengagum rahasiamu'

Gadis ini begitu saja beranjak pergi setelah pria itu sadar sedang ia perhatikan.
Meninggalkan pria nya yang bingung setengah mati.
'Apa yang kulakukan barusan, sampai air mata dia mengalir?'

Jika kau pria itu, dan kau baca ini.
Ku mohon maafkan gadis yang mencintaimu diam diam itu.
Maafkan dia yang terlalu menggilai setiap detail lekuk senyummu.
Karena kau tak pernah tak berarti di matanya.


P.S: Gadis itu bilang padaku, pria nya itu fans berat real madrid:)



Selasa, 21 Oktober 2014

Karena dia tak butuh kembalimu.


Inilah masalah yang tak henti menyerang perasaan kita.
Ketika kita sudah bersusah payah melawan perasaan.
Ketika kita telah bersikeras menahan sakitnya.
Kita berhasil berada di posisi  melalui semuanya dan akhirnya berhasil let him go.

Lalu, apa?
Dia semudah nya kembali lagi?
Dia kembali, dan menghancurkan segala jeripayah kita.
Ada yang lebih kurang ajar dari dia yang datang ketika kita sudah berhasil melepaskan?

Masalahnya tak berhenti disini.
Kita mungkin bisa menerimanya jika niat dia kembali untuk menyakinkan kita.
tapi seringnya mereka yang kembali lagi tak pernah bisa menetap disitu saja.
entah setan apa yang membuatnya ber-ego seperti ini.
Datang dan pergi seenaknya.

Sesekali mereka butuh memposisikan dirinya jadi yang usaha nya di hancurkan.
Cobalah untuk berfikir lebih waras lagi.
Bagaimana rasanya menjadi seseorang yang perasaan nya di anggap mainan.
Datang hanya saat kau butuh?
Datang hanya saat kau merasa sepi?
Datang hanya saat wanita lain tak disisimu? iya?

Kembali karena kau menyesal tlah salah menyianyiakan?
Kembali hanya tak sengaja ingin membuat debar jantung akibat sapaanmu?
Kembali hanya untuk pergi lagi? iya?

Cobalah gunakan hatimu lebih baik lagi.
Bagaimana rasanya menjadi yang di buat merasa special lalu di hempas begitu saja.
Pergi ketika dia tlah berhasil jatuh hati denganmu?
Pergi ketika ada pilihan lain?
Atau pergi karena dari awal kau hanya tak sengaja membuat dia jatuh hati?
Hatimu gunakan, fikiranmu waraskan. 
Perasaan sama bercandaaan tak bisa di satukan.

Jika kau menggunakan hatimu,
kau takkan mungkin membuatnya jatuh hati lalu tak bertanggung jawab atas perasaan itu.
paling tidak kau pergi dan tak kembali untuk menghancurkan semua usahanya melepaskanmu.

Wanita yang mencintaimu dengan sangat bukan berarti pilihanmu kembali ketika jenuh dengan wanita lain.



Sabtu, 18 Oktober 2014

Pasti dia rasakan yang sama.


Suatu saat, cinta itu pergi. menyisakan sejuta penyesalan karena tak cukup sigap menahan nya tetap berasa disini,

Lelaki itu duduk disampingnya, dengan secangkir coklat favoritnya. Dan gadis itu masih saja tak bisa menghentikan sesuatu semacam gempa yang berdentuman menyerbu jantung. ini kali pertama kejadian yang dulu terulang setelah gadis lain seketika menjadi penghalang mereka berdua. bukan penghalang tapi takdirlah yang tidak berpihak.
Gadis ini masih susah menghela nafas, lelaki itu yang membuatnya seperti ini, aku paham apa yang sedang dirasakan gadis ini ketika dia harus kembali berada satu senti di samping lelaki yang dicintainya (diam-diam) dan dia harus berpura pura bersikap tak ada yang special dari hal ini, sesuatu yang tak pernah sulit untuk dilakukan dalam waktu yang sama oleh seorang secret admirer.

Gadis ini memandangi nya penuh sesal sambil tersenyum miris, bisa ku lihat ada milyaran kata 'andai' yang ada dilamunan nya saat itu.

Ini yang jadi lamunannya....
Wanita mu itu pasti sangat bahagia memiliki pria seperti kau.
Kau pasti mengenggam tangan nya erat saat dia sedang tidak baik baik saja.
Seperti yang kau lakukan dulu.
Kau pasti rela menerjang hujan demi nya.
Kau pasti mengorbankan jaketmu tuk menghangatkan tubuhnya.
Hal yang sama seperti aku dulu dan jaket yang sama.
Aku melihatnya kemarin.
Kau selalu menghujani nya dengan hal hal romantis, selalu dan pasti.

Tidak ada yang ingin ku permasalahkan dengan takdir, karena bisa tetap disampingmu saja sudah membuatku selalu berucap syukur kepada sang pemilik skenario hidup ini.
Karena selalu ada bagian dari mencintai diam-diam itu menyenangkan,seperti ketika aku bebas bercanda karena kau tak tau kali aku cintai,misalnya.
Bicara sakitnya tak terdeskripsikan.

Aku paham rasanya jadi gadis ini yang harus tau bahwa cinta nya sedalam lelaki itu mencintai wanitanya. Jika sudah begitu, fake smile lah makanan tiap harinya, lengkap dengan tawa palsu melihat kemesraan antara mereka. Hanya pelaku mencintai diam diam yang mengerti rasanya.
Kapan kapan kalau kamu melihat gadis itu menarik napas panjang, itu dia mencintaimu, hanya saja lalu menyadari bahwa tidak seharusnya melakukan itu.

Jadi, biar begini saja, gadis ini mencintaimu, dan tetap menyimpannya.


Rabu, 15 Oktober 2014

Bertahan?


-Perasaan kamu apa kabar? sudah bisa melepaskan atau masih ingin bertahan?
-Dia apa kabar? masih sedingin biasanya?

Ada masanya kamu akan sadar kamu telah berusaha memperjuangkan seseorang, tapi dia masih seacuh itu. hingga kamu berada di suatu dilema. ingin bertahan tapi menyakiti diri sendiri- ingin melepaskan tapi gak bisa, sebenernya bukan gak bisa tapi kamu saja yang gak pernah yakin bisa.

The only next possible step to do is to let it go. Tinggalkan dia sendiri, menjauhlah. Ini bukan berarti kamu menyerah dan juga bukan berarti kamu berhenti berusaha. karena pada dasarnya seseorang akan merasa menyesal ketika semua telah hilang, dengan membiarkan dia sendiri, bisa membuat dia merindukan semua perhatian dan semua hal yang selalu kamu lakukan untuknya.Jangan pernah ragu, percaya apapun yang memang milikmu akan menjadi milikmu.

Mencintai tidak mengharuskanmu mau disakiti, karena jika menyakiti berulang kali, berarti dia tidak mencintai. berhentilah menciptakan segala pembelaan yang membuat mu berfikir dia memiliki perasaan yang sama sementara pada kenyataannya dia saja tak pernah berusaha memperjuangkan mu sekeras kamu berusaha mati-matian meluluhkannya.

Ketika perhatianmu selalu di tujukan untuk nya, ketika hanya kamu yang selalu berusaha memulai obrolan meski pada akhirnya pesanmu bahkan di abaikan, ketika kamu merasa over excited setiap dia membalas pesanmu sementara dia mungkin saja merasa terganggu dengan pesanmu itu. ketika kau tau detail segalanya tentang dia padahal dia tak pernah mempedulikanmu. ketika kamu selalu mendoakan segala kebaikan untuknya, ketika kamu masih saja menyambutnya dengan ramah walaupun dia hanya akan menyapamu jika dia bosan dengan hidupnya atau jika dia kesepian.

Seseorang yang ingin dan senang hati mau datang dan pergi, berarti dia tidak pernah menganggapmu berarti apalagi menganggapmu satu-satunya. kenapa harus menahannya pergi?
Kamu tidak usah terlalu takut pada akhir dari sesuatu, tak peduli betapa besar dan berharganya dia untukmu, lepaskan jika dia tak ingin dipertahankan, karena untuk meraih sunset yang sempurna, kamu harus memilih dan memutuskan.

Hey dear, stop being unhappy because it. you're perfect. stop trying to get attention from who hurt you. I know it's painful to say goodbye to someone that you don't want to let go.  but it's more painful to ask someone to stay if you know they really want to go. Let it go. if it comes back, it is yours:)

Selasa, 14 Oktober 2014

If one day



Ku dengar kau merindukanku, benarkah?
Baiklah tampar saja yang menyebarkan gosip seperti itu.
Tapi bagaimana jika aku yang merindukanmu?
Percaya itu? ini nyata.
I never tell you this, but i really miss you.

Entah kau baca ini atau tidak.
Entah kau merasakan perasaan yang sama maupun tidak.
Entah ini hanya aku yang rasa.

Meski kau mungkin saja membenci semua tulisanku.
Meski kau tak pernah mengizinkanku menjadikan mu objek tulisanku.
Meski kau merasa perasaanku berlebihan.

Tak peduli seberapa banyak pria yang kutulis di blog ini.
Tak peduli  siapa yang datang lalu pergi.
Tak peduli banyaknya pria yang membuatku jatuh hati.

Kau akan selalu menjadi yang ku kagumi.
karena kau yang sesuai dengan ku impi.
Kau juga akan selalu ada di fikiranku
Karena memang kenyataannya aku memperhatikanmu terlalu sering.
Kau akan selalu yang aku cari ketika pria lain sibuk datang dan pergi.

Dan ketika nanti pemilik semesta ini mengizinkanku berada satu senti dari tubuhmu.
Bukan. bukan muluk tuk memilikimu.
Tapi itulah ketika waktu mengizinkan kita sama sama bercerita tentang beberapa hal.
Kau boleh bercerita apa saja denganku,
Club bola yang paling kau cintai itu? Silahkan meski aku tak pernah paham tentang bola, tak apa aku akan menjadi pendengar yang baik.
Tentang tugas menumpukmu yang memuakkan itu? Ceritakan saja, aku tak segan membantu menyelesaikannya.
Kau ingin bercerita bahwa sebenarnya kau benci semua tulisanku ini? Aku akan mendengarkan nya tanpa perasaan kesal sedikitpun.

Atau mungkin kau ingin bercerita tentang wanita yang membuatmu jatuh hati? Bagaimana cara dia bisa membuat detak jantungmu seketika kencang, senyum dia yang paling kau tunggu, wanita yang paling kau rindukan, wanita yang kau fikirkan sebelum kau berada di bunga tidurmu. Tak apa aku akan tetap mendengarkannya. 
Bagaimana dengan perasaanku sendiri? Aku mengagumimu dan tugasmu hanya diam disitu. jangan fikirkan perasaanku jangan.

Hanya itu yang aku inginkan wahai Tuhan.
Semoga tidak ada lagi mimpi yang terlalu tinggi untuk ku dapatkan.
Bisa kah aku dan dia bertukar cerita sehari saja?
Ah. aku berbicara sendirian.

Inilah sejujurnya, aku tak pernah mendapat apapun dari usaha ku selama ini.
Tapi, kau harus ingat.
Meski semua ini tak berarti apa apa.
But I'll give you someone to talk to, someone to care for, someone who will always be there, a hand to hold, somebody to lean on, someone who will wipe your tears, someone who will make you laugh behind the tears. And if that's not enough, just know you have all of me.


It always been you.



Senja kali ini ku nikmati tanpa segelas coffee dan tanpa kau bersamaku. Senja kadang hadir dengan jingga, kadang biru gelap membayangi. Sudah 2 kali senja bergelincir kunikmati dengan senyum senyum di taman kampus yang akhirnya bisa ku raih sesuai impianku.
Bukan.. bukan karenamu.
Lelaki itu sebabnya.
Sepertinya dia sudah menjadi bagian yang sering aku lamunkan.
Menikmati diri hanya menjadi seorang secret admirer memang sudah mendarah daging di tubuhku.
Aku bertemu dengan nya, kemarin.
Waktu itu aku tidak sengaja menumpahkan minuman nya, kalau tidak salah secangkir coklat hangat kesukaannya yang selalu ada di genggamannya tiap kali aku bertemu dia. Insiden kecil di trotoar taman itu lah yang membuatku untuk pertama kalinya bertegur sapa.


"Yaampun sorry sorry. aku terlalu buru buru"
"eh iya ga....."
 "oke biar aku ganti yaa, maaf banget"
"eh gak usah aku bisa beli lagi. gapapa"
"gabisa gitu dong, kan aku yang....."
"Stttt lagian belinya disitu, ga jauh kan, beneran gapapa. aku tau kamu ga sengaja"

Sungguh menyebalkan menjadi mahasiswi seperti ini, baru semester pertama aku sudah di suguhi segudang tugas. sore ini aku (terpaksa) menikmati wi-fi gratis yang di sediakan kampus demi tugas tugas yang secepat mungkin harus ku selesaikan. Aku memperhatikan sekelilingku kedengaran nya memang seperti hanya ada aku dan semilir angin pohon rindang ini padahal bisa di hitung kira kira ada puluhan mahasiswa yang bernasib sama denganku, tapi inilah jaman ketika gadget mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat, semua hanya sibuk memandangi layar layar bisu di hadapan nya, sama seperti aku. Sesekali aku mengalihkan pandanganku ke seseorang di sudut sana, dan kami saling melemparkan senyum simpul. Aku tau dia tapi tidak mengenalnya begitu juga dia.

Kalian tau apa yang bisa membuat detak jantung berdetak kencang, it's when you stare at him and you know that he is staring at you at the same time. Whoaaaa. it's like OMG!
Aku mencoba bercuri pandang dengan mahasiswa fakultas olahraga itu, tapi bagaimana jika aku tau ternyata dia sedang menatapku dan dia dalam keadaan tidak tau jika aku menangkap basah tingkahnya itu. Ketika dia sadar, dia langsung mengalihkan pandangannya ke buku yang di genggamnya, sementara aku purapura menyimak buku sambil menahan tawa. It's called the awkward moment.


Sebenarnya ini bukan yang pertama aku menatap nya diam diam, aku telah menggeluti hal ini sejak pertama kali aku dan dia memijakkan kaki di kampus ini. Itu menyenangkan ketika aku bisa mengamati seseorang secara diam diam, like a detective.
Aku menyukainya? tidak.
It's love at first sight, isn't it? No.
Aku suka mengamatinya,melihatnya karena tiap aku melihat sosoknya seperti ada suatu kejanggalan di fikiran ku. Sepertinya yang ada di fikiranku bukan dia yang ku lihat nyata. mungkin karena dia kebetulan mahasiswa dari fakultas yang sama dengan seseorang yang kufikirkan. Sehingga aku terbawa imaji ku yang tak pernah henti berkata 'Dia selalu mengingatkanku denganmu'.






Sabtu, 04 Oktober 2014

IMpossible


Bukan sekolah jika tidak ada sosok yang menjadi superstarnya para cewek-cewek. iya superstar. yang identik dengan fisik yang menarik, cool (mungkin) yang buat setiap wanita berharap bisa menaklukannya.
Cool, popular, di tambah sikap cuek yang pasti ada melekat pada setiap superstar sekolah.

Hari ini dia mendapat 8 memo romantis beserta kotak-kotak kecil di laci mejanya, dari siapa lagi jika bukan dari fans-fans nya yang tak terungkap. Seperti biasanya, dia selalu mengabaikan benda-benda itu.

Jam istirahat berbunyi dan dia langsung berjalan meenuju taman sekolah, dia ingin menemui teman dekatnya, ada satu misi yang harus diselesaikan.

"Eh bro, buruan ke taman.. aku udah......." 

Belum selesai dia mengetik pesan untuk temannya, tiba tiba saja jarinya berhenti secara refleks. Dia menabrak seorang gadis seangkatannya karena sedari tadi mereka berdua memang sama-sama jalan sambil sibuk dengan gadget di tangan.

"Eh maaf" dia meminta maaf sambil tersenyum simpul.

Tak seperti yang ada di fikiran kalian, dia memang cuek tapi bukan sok cuek, dia itu satu-satunya superstar yang tak segan memberi senyum simpul jika berpapasan dengan orang lain.

Gadis itu membalasnya dengan senyum saja dan langsung meninggalkan pria superstar itu.

Segelas coffee cream menemani pria itu sambil duduk di beranda rumahnya, apalagi jika bukan menikmati malam dengan backsound lagu-lagu jazz. Tapi malam ini agaknya ada yang sedikit berbeda. Dia melamunkan kejadian di sekolah tadi, dia heran dengan gadis yang tak sengaja bertabrakan dengannya, dia heran kenapa gadis itu beda dengan wanita-wanita yang selama ini dia kenal, gak biasanya ada cewek yang sama sekali gak salting bertemu seorang superstar kayak dia, apalagi ketika dia mencoba meminta maaf gadis itu malah hanya senyum dan bersikap seakan akan dia bukan lagi di depan sosok idaman setiap wanita di sekolahnya. Lamunan nya buyar ketika kakinya menendang segelas coffee yang masih seteguk dia minum.

Untuk kedua kalinya, dia melihat gadis itu melintas di depannya, Dia memperhatikan nya dengan tampang setengah melamun tapi disisi lain gadis itu malah jalan biasa saja.

Dengan kamar bernuansa merah muda,

Dear diary...
Damn! his smile! kemarin aku nabrak cowok superstar itu, and he say "maaf". I get his smile dan oh Tuhan terima kasih telah menutupi heart attackku saat itu.
Umm,.. then i saw him again this morning, dia keliatan nya merhatiin sih, ah mungkin geer aja ya, memo special yang aku letak di laci mejanya juga di abaikan. Hey my superstar, you should know i stare at you when you;re not looking at me"

Beep... Beep.. Beep..
Handphonenya bergetar diatas tumpukan buku, gadis itu mengambilnya.
"New Message"

089680097XXXX
Hey

"Siapa sih ini paling juga orang orang iseng" dia mengabaikan pesan itu dan pergi tidur.

Di tempat lain, pria superstar ini masih setia menunggu balsan pesan yang dia kirim. dia mendapat nomor gadis itu  dari kontak hp teman dekatnya, selama beberapa hari setelah kejadian tabrakan itu, pria ini memang terus mencari tau semua tentang gadis itu, dari yang jarang login socmed jadi mulai rutin stalking, dari yang suka mengabaikan malah mendadak penasaran, dan kepo sampai sampai berharap bisa lebih dekat.
Di balik jiwanya yang cool dan superstar itu, dia juga punya perasaan yang romantis, dia punya satu blog terkenal dengan nama samaran, disana dia menulis beberapa cerita fiksi bahkan kadang menyelipkan sedikit true story lewat rangkaian kata-kata romantis.

"Hey gadis eneh,, you know why? kamu berhasil membuatku penasaran aku gak bisa melupakan kejadian tabrakan itu, aku heran kenapa kau bisa secuek itu dengan sosok superstar sepertiku. I see it's love at first sight. sejak itu aku jadi sering memperhatikanmu, aku mencoba menghubungimu tapi kamu mengabaikan pesanku"

Seharian ini dia belum ada melihat gadis itu dia melempar bola itu masuk ke ring dengan keras hingga bola itu memantul ke arah seseorang di sudut sana.
"Aduh.." gadis itu berteriak refleks.
"Eh maaf maaf aku ga sengaja" dia langsung panik mendekatinya.
"Iya gapapa" seperti biasa gadis itu langsung pergi tanpa banyak bicara.

Sepanjang perjalanan menuju kelasnya dia tak berhenti ngomel kesal
"Aduh benjol deh kepalaku. ah tapi gapapa asal aku gak salting yang penting aku bisa menutupi perasaan suka ini. Eh tunggu,. kok dia baik banget ya sama akum keliatan care gitu, eh apasih biasa aja. mana mungkin cowo superstar kayak dia bakal tertarik sama akum apalagi jadi milikku, lupakanlah, cukup jalani hal seperti biasanya setia jadi secret admirernya"

Dan di lapangan basket, pria itu sedang memantulkan bola sambil berfikir
"Dia cuek kali ya orangnya, beda sama yang lain, padahal aku udah berkali kali nyoba buat ramah, berniat untuk membuka obrolan, tapi selalu dia pergi gitu aja. dia cantik,cuek,menarik,baik lagi. sepertinya dia sama sekali gak tau aku ini superstar di sekolah ini, apalagi berharap muluk dia bakal tertarik juga denganku."

Jadi ceritanya, mereka saling jadi secret admirer karena mereka lupa dan tak pernah berfikir bahwa
"As long as we can see the same sky, breathe the same air, step on the same planet, then you and him/her are not impossible"

Minggu, 28 September 2014

Karena sebelum sejauh matahari, kau pernah sedekat nadi.




“The greatest distance on earth is not north to south. It’s when I’m in front of you and you don’t know that I love you”

Di tempat ternyaman ini aku mulai menulis sambil mencoba membuka ingatanku.
Aku mencoba meraih kata demi kata
Hanya agar rindu di balik penyesalan itu bisa terpenuhi

Ku sebut dia Z.
Hi Z,
Boleh aku memohon untuk kamu temani? Kali ini saja.
Aku berharap kita bisa sama-sama mengingat kembali semuanya.

Banyak yang bilang hubungan baik antara seorang wanita dengan seorang pria takkan pernah bisa jadi sahabat yang tulus tanpa setitik perasaan pun, karena pada kodratnya cinta selalu hadir karena terbiasa.
Mereka bilang dia itu salah satu dari sekian banyak koleksi pria dingin yang semesta miliki
Kata beberapa wanita di luar sana.
Dia sering tak menghargai perasaan tulus mereka
Dia dingin, sangat sangat dingin.
Dia sombong dengan apa yang dia miliki
Dia punya emosi yang terkadang melebihi ambang batas.

Tapi kata ku…..
Dia itu salah satu koleksi pria setia milik semesta.
Dia romantis,
Dia punya jiwa sebagai sayap pelindung.
Dia itu satu dari pria yang akhirnya buat aku merasa tolol pernah menyia-nyiakannya.

Kami teman, kami sahabat.
Kami banyak melalui denting jam bersama.
Tepatnya berdua.

Aku cukup paham,
Perhatian pria kepada seorang wanita itu hal lumrah
Biasa dan sungguh biasa saja
Wajar jika teman seperti dia,
Menanyakan kabarku setiap saat, sekedar memperhatikan pola makan,
Mengajariku tugas tugas yang tak kupahami.

Aku ingat persis saat itu,
Saat aku berada dalam keadaan terpuruk di hidupku.
Dan dia menjelma seperti sandaran ternyaman yang di titipkan Tuhan untukku.
Perhatiannya lebih.
Dia peduli dan lebih dari peduli.

Selama denting waktu yang kulalui
Hingga di detik aku menulis ini
Dia masih satu-satunya pria yang di kenal baik oleh pria yang darah dagingnya mengalir di tubuhku.
Dia teman priaku yang dahinya pernah menyentuh tangannya.
Sebelumnya aku tak pernah di izinkan menjalin hubungan sedekat ini.
Tapi di luar dugaanku
Dia mendapat sambutan baik
Dia seperti pria yang di beri kepercayaan bersama gadis kecil milik ayahku.

Pertama kali,
Aku terpaksa memohon nya menjeputku,
Karena suatu tuntutan organisasi yang mengharuskanku pergi lebih awal.

Dan aku ingat dia rela menempuh jarak jauh dari rumahnya hanya untuk member sebuah benda yang tidak darurat sifatnya. Aku sempat tertegun.
Banyak sekali daftar hal indah yang kami lalui bersama.
Kami pernah berada di bawah hujan yang sama, menerjang malam dengan pekatnya gelap di jalanan licin akibat derasnya hujan yang turun.

Harusnya kamu merasakan dingin yang sama.
Aku merasa paling jahat, dia membiarkanku hangat di balut jaketnya,
Dia menegakkan punggungnya sebagai tempatku tunduk dan terhindar dari rintik hujan.
Sementara dia hanya mengenakan T-Shirt dan membiarkan hujan membuat tubuhnya basah kuyup.

Kami pulang larut malam.
Aku tau dia khawatir ayahku akan berkacah pinggang
Jika tau gadisnya ini pulang larut.
Jadi terpaksa kami harus tak perduli dengan hujan kala itu
Di tengah perjalanan, aku membaca isyarat tubuhnya yang menggigil kedinginan. Aku sedikit berteriak karna suara hujan tidak lebih pelan dari suaraku.
“Z, kamu gapapa? Kita bisa berteduh dulu, ayahku gak akan marah. Aku tau kamu kedinginan”
“Gak apapa aku udah biasa, aku Cuma butuh ranselku di taruh kedepan tubuhku biar sedikit hangat”
“Oh yaudah aku bantu memindahkannya”
“Makasih ya, kamu boleh memegang T-Shirt aku sebagai ganti ransel tadi”
“Haha oke”

Kenangan selanjutnya.
Dia pernah ikut berkelakar dengan aku dan sahabatku.
Kami dinner.
Lalu kami bercanda di beranda rumahku seraya main kartu hingga kami lupa itu sudah tengam malam.
Dia pulang dengan wajah seperti tentara di medan perang,
Bedanya wajahnya di coret dengan bedak.


Ingatanku selalu penuh dengan kejadian-kejadian manis dan pahit yang kami laluin.
Aku tak tau apa namanya perasaan ini.
Yang aku tau, aku tak boleh meneruskan perasaaan ini.

Hey!  Tuan yang sempat jadi sebab tawa di balik tangisku.
Yang pernah menggenggam erat tangan ini dan meyakinkanku semua kan baik baik saja
Hey! Tuan  yang sulit untuk ku lupakan
Yang membuatku tau apa itu sesal setelah menyianyiakan
Hey! Yang pernah jadi sayap pelindungku.
Semoga kau selalu di berkati kebahagiaan.

Hey, Kamu apa kabar? Masihkah sesekali momen kita kamu kenang?

Yang merindukanmu. 

Jumat, 12 September 2014

Chin Up. You're worth it.



Aku tau ini bakal jadi moment yang aku rindukan beberapa hari kedepan.
aku belum bisa terima bahagiaku bakal langka lagi.
aku seperti masih benar benar ga siap nerima bahwa aku harus kembali hidup sendiri, harus kembali melewati setiap malam ku dengan air mengalir di pelupuk mata. aku harus berhadapan dengan masalah terbesar dalam hidupku. Aku belum siap. Aku belum siap, Aku belum siap Tuhan.
Aku masih ingin berlama-lama merasakan semua kebahagiaan di tempat ini.

Satu harapan terbesarku, bisakah aku tetap bertahan lebih lama merasakan kembali kedamaian seperti ini Tuhan?
Aku paham bukan masalahku yang paling besar di dunia ini.
Aku mengerti Engkau memberi semua ini tidak lain karena Engkau juga tau aku mampu menghadapinya. Aku paham semua ini perlahan mendewasakanku. 

Tuhan yang Maha Penyayang,
Aku tak muluk untuk meminta Engkau menghapus setiap masalah ini.
Aku hanya ingin Engkau selalu menguatkanku dalam menghadapinya.

Tuhan Yang Maha Pengasih.
Biarlah aku menjalani semua kesedihan ini.
Tapi..
Aku mohon bahagiakan wanita yang paling kucintai di semesta ini.
Jaga dia, lapangkan liang lahatnya.
Sayangi dia sebagaimana dia menyayangiku.
Tempatkan dia disisi terbaik-Mu.

Tuhan Yang Maha Segalanya,
Terimakasih karena Engkau selalu ada disaat yang lain tidak ada,

Demi masa depan, demi lekuk senyum orang orang yang paling berarti di dunia ini,
Aku harus bertahan melewati semua ini.
Aku harus bisa bertahan. harus bisa bertahan. harus bisa. HARUS BISA.
Aku harus bisa mencapai semuanya. harus bisa. harus mampu. harus bisa.
Aku harus sukses. harus!
Walau tanpa kasih sayang yang seharusnya masih aku dapatkan.
Walau tanpa support penuh dari mereka.
Walau dengan air yang menetes di pelupuk mata.
Walau tanpa ibuku.
Meski di temani beban fikiran.
Meski tanpa semua itu.
Aku masih dan akan selalu punya Tuhan yang tak pernah meninggalkanku.
Karena Dia lah sebaik baiknya tempat berharap.

Breathe in Breathe out.
I can trough this.
Doakan aku bisa berjuang melawan kenyataan.




Rabu, 10 September 2014

Right feeling,wrong people.

Aku suka memandangi hujan berlama-lama
tapi, tanpamu rasanya mungkin tidak akan lagi sama.
Hujan yang memang selalu magis,
membuatku memutar kembali kisah yang terlewatkan.
Disana ada kau.
Disana juga ada aku.
Disana ada kita.
Ada kita yang sedang bertukar cerita lewat benda bisu.
Benda itu menyatukan kita dari tempat yang beda.
Aku bukan tipe wanita yang tau detail tentang bola.
Tapi, aku tidak menolak jika itu demi kau.
Coba ingat saat kotak bisu itu menayangkan pertandingan yang sebenarnya membosankan untukku.
tapi, seketika aku merasa overjoy melihatnya karena bersamamu.

"Hey, berani taruhan?"
"Ah, aku awam tentang bola, ga mungkin menang"
"Ayolah, ini pertandingan yang seru"

Aku menerima taruhan itu,
Aku benar benar tak punya firasat akan menang.
but it's okey. Tiada yang lebih menarik dari selain tawaran kau.

"Jika aku yang menang, i hug you and if you lose you should hug me.okey?deal?haha"
"Ah apaan lo curang, itu sih menang kalah ga ada untungnya buat gue"
"jadi gimana?"
"Umm.. gue menang, lo harus beliin gue selusin nescafe french vanilla+lays rumput lautyang paling gede hahaha"
"Are you kidding me? ah itu hal mudah"

5 menit sebelum pertandingan selesai, club yang aku jagoin unggu satu score.
Tapi ternyata didetik terakhir pertandingan kau yang memenangkan taruhan itu.
Ah sial! aku kalah tapi kok malah ceria/
Apaini? Aneh.

Pagi yang terik, aku berjalan dari koridor sekolah.
Dari tempat itu aku tlah melihat kau berdiri didepan pintu kelas
Mungkin sedang menungguku, lebih tepatnya menunggu hadiah taruhan kemarin malam,.
Dan aku hanya bisa gigit jari, nervous tak karuan ketika harus berjalan melewatimu. 

"Eits,mau kemana? apaan main masuk masuk kelas aja, hadiah taruhan gue mana?"

Harusnya kau sadar yang di pertaruhakan itu perasaan aku.
harusnya kau tak membuatku jatuh semakin nyaman.
karena kita tak mungkin bisa bersatu.
Ini perasaan yang terlarang, aku paham itu.
Ucap ku dalam hati.


"Hey hey..mana hayo? hug hug hug :p"
"tau ah, kan gue belum bilang deal kemaren haha"
"hih curang, gue menang lo gamau nepati janji"
"gila aja lo, masa iya gue meluk lo, najong ih"

Huh.. breathe in breathe out.
We've get trough it.
Itu masa lalu, just let me remind it.


Aku tlah berkali-kali mengusir mentah-mentah fikiran ini.
Apalagi perasaan yang harusnya tak boleh ada.
tapi semua masih betah di otakku.

Tolol jika aku mengikuti ke-egoisanku sendiri
Dan membuat wanita yang ada di genggamanmu tersakiti nantinya.
Kau sempat penting untukku.
Kenapa aku harus mengusikmu lagi, jika aku paham kau setia dengannya.
Andai dulu aku sadar harus menahanmu tetap disini.
Sebab aku belum tamat membacamu, sosok yang mengajarkanku cara mengeja cinta.

At last,
Doakan aku bisa mengubur dalam dalam semua ini.
Perasaan yang tak pantas kau dan siapapun tau,

................................................

karena kau sahabatku sendiri.




Untukmu
Yang pernah terlewatkan.


Selasa, 19 Agustus 2014

Awake at midnight, with you.

00:17am


Terpaku pada satu buku
Dengan sebuah pena tergenggam
Di temani angin
Dan 2 kotak nescafe yang berantakan di meja

Sebenarnya aku sudah lelah,
Fikiranku tak sinkron
Tapi minuman yang paling kucintai itu
membuat mataku enggan terpejam

Pemilik nama dari susunan 25 huruf itu
ikut mengusik fikiran dan perasaan.
Di tempat ini, hanya aku yang masih terjaga.
Aku tak bisa menebak dia sudah terlelap disana.
Kenapa? Pria itu punya jam tidur yang berantakan.
Mungkin saja banyak hal yang harus dia selesaikan.
Entah itu sebagai tuntutan pendidikannya atau apalah.
Pria itu mungkin saja egois,
Dia lebih mementingkan hal hal seperti itu
Tapi dia tak memikirkan apa yang harusnya tubuh dia dapatkan.
Karena dia bukan robot.
Melalui akun social media nya,
Aku tau dia mengeluhkan tubuhnya yang drop.
Dan sebagai yang hanya bisa memendam rasa khawatir 
Aku hanya boleh meohon pada Tuhan tuk meringankan lelahmu, merengkuh mu, menjaga mu.

Pria itu fans berat bondan&fade2black
Fullname akun social medianya cukup mengisyaratkan nya.
Album nya di penuhi foto idolanya itu.
Aku tak tay persis apa alasan dia menyukai itu.
Yang aku tau dia hafal detail semua album idolanya.

Pria itu punya fc kesayangan.
Dia sosok Machunian.
Dia rela mempertaruhkan jadwal tidurnya untuk melihat match fc kesayangan nya itu.
Alhasil dia baru akan terlelap dan membayar hutang tidurnya esok pagi.

Pria itu menjalani pendidikan perguruan tingginya pada Fakultas Olahraga
Sepertinya dia mencintai hal itu,
Sama seperti aku yang mencintai ketika aku memandangi dari jauh pria itu saat sedang asik asiknya menikmati permainan bola kecil.



Sepertinya salah untuk jatuh hati pada sosok yang baru sekejap kita pahami.
Tapi belum ada yang bisa melakukan sebaik dirimu.
Pertahananku sangat rapuh, potongan-potongan percakapan indah berlompatan, menyesaki benakkku dengan imaji dirimu.
Dari caramu membuatku tersipu, caramu mengajakku tidak bosan tertawa.

Aku sedang merindukanmu, apa kau tau itu?
Saat bulan penuh di atas kepala, aku menggantungkan doa untukmu,
Semoga Tuhan selalu melindungi setiap langkahmu.

Ini sesuatu yang sulit, kau dan aku di takdirkan tak saling memiliki.
Aku tak bisa mencintaimu seperti yang aku mau.
Aku ingin memelukmu,meraihmu, dan menyembunyikanmu dalam dekapanku.
Aku takkan melepasmu pergi.
Kau dan aku seperti tak ditakdirkan dalam satu kisah yang indah,
Begitulah kenyataannya.
Kau dan aku seperti tengah mencoba untuk membirukan senja yang selalu merah.
Kita sama sama berusaha, namun tidak bisa mengubah apa-apa.
.............................................................


Aku merindukanmu....
Namun, seperti pertanyaan yang ku bisikkan pada langit malam ini: apakah kau juga sedang merindukanku?

Rabu, 23 Juli 2014

Just glad I meet you.


Apa kalian pernah tiba-tiba gelisah
Perasaan rasanya ga karuan
Saat dimana ada beberapa rutinitas yang hilang
Saat dimana ada harapan di balik notif hp
Saat dimana pandangan tak teralihkan dari layar bisu itu.
Berharap ada kabar dari yang diharap-harapkan
Tapi yang bisa kamu terima hanya sisa-sisa harapan
Dan kekesalan akibat sesuatu yang mungkin hanya kau yang rasa.
Mungkin itu kangen.
Bukan mungkin tapi memang itu kenyataan yang sebenernya.

Kau mungkin baru sebentar mengenalnya
Kau juga baru beberapa kali bergurau lewat pesan
Tapi sayang, apa kau lupa. Cinta bisa datang dimana saja, kapan saja, tak peduli siapa yang dia jatuh cintai.
Beberapa moment kau anggap hadiah
Sesekali kau anggap hadirnya dia hanya kebetulan di kala sepi
Kau sadar ada beberapa hal yg beda dari dia
Caraa dia menyapamu
You love the way he say 'goodnight'
Romantisnya dia. Hey bukankah itu yg slalu kau harapkan?
Kau menyukai pesan dia yg tak pernah singkat

Perlahan kau jalani semua itu
Kau masuk ke zona nyaman
Dan kau semakin nyaman
Ketika dia tak pernah lepas emoticon setiap texting.
Kau nyaman ketika dia selalu berhasil meluluhkan ngambekmu

Beberapa hari kau jalani dengan merah muda di pipi
Tanpa sadar kau mulai menyelipkan nama dia di setiap pembicaraan dengan beberapa orang di sekitarmu
Dia mulai memenuhi akun social media milikmu
Semakin rutin..... semakin sering.
Dan tanpa perintahmu, dia pernah ada di bunga tidurmu

Dia tanpa kabar.
Bingung... gelisah... ga karuan
Dia lewat di recent update
Semakin menjadi
Tapi itulah kau wanita
Dan gengsi mu terlalu kuat untuk memulai percakapan.

Kali ini kau bukan sekedar nyaman
Ada hal yg kau tak sadar perlahan terus mengalir
Memang kodrat wanita bukan?
Wanita tak handal dalam menutupi perasaannya
Apalagi jika sedang jatuh hati

Bagaimana sekarang apa kau sudah sadar?
Sudah sadar kau sekedar nyaman atau .......?
Tak usah di tutupi.
Jangan di hindari
Cukup di kendalikan perasaan itu
Tuhan selalu punya rencana paling baik, bukan?
posted from Bloggeroid