Minggu, 18 Januari 2015

Salahku


Seharian ini hujannya enggan pergi, berhenti sebentar saja lalu kembali datang begitu seterusnya. Hujan jika datang secukupnya itu akan baik-baik saja,tapi tidak jika terus bertahan mengisi celah celah bumi ini hingga akhirnya meluap tak tau arah, tak jauh bedanya dengan rindu. Aku bingung dengan hujan kali ini, mengapa hujan saja rasanya begitu mengiginkanku menyesali perasaan ini. Aku mencoba menatap rintiknya rasanya ingin sekali aku menghentikan derai hujan sedari tadi, karena bau tanah basah yang dia kenai itu hanya semakin menguatkan ingatanku. Apalagi jika sudah semalam ini, apalagi yang ku rindukan di balik hujan selain berlindung di balik punggungmu dah menghangatkan tubuhku dengan jaketmu. Saat aku khawatir tak tau bagaimana ingin pulang saat hujan mengguyur kampus, kau selalu menenangkanku "Biar aku yang mengantarmu pulang, tenang saja". Aku merindukan sikap bawel mu itu terkadang "Aku jemput,tunggu di depan rumah". Kau tau lam wanita itu ribet "Bentarrrr" "Buruan, taukan di luar ini panas"
Kau masih ingat tidak pesan ayahku setiap kau menjemputku? Pasti kau lupa, tidak apa.
Kemarin ayahku menanyakanmu "kemana teman lelakimu itu, kok gak pernah kesini lagi?"
Aku bingung harus jawab apa. kalau kau?
kau mau aku jawab bagaimana?
Apa aku harus bilang "Dia tak akan kesini lagi yah, aku dan dia sudah jauh sekarang, bukan kami yang menjauhkan diri, tapi keadaan. Dia dan aku telah memilih jalan masing-masing, tapi kami tetap berteman"
Saat ini, aku sering tersiksa ddengan keadaan kita yang sekarang, aku sering tersiksa dengan candaan kita, aku menjadi sangat melankolis jika sudah bercanda denganmu.Seperti kemarin saat aku jail memukulmu dengan penghapus, kau mendramatisir keadaan "Kamu tega, luka ini membekas garagara kamu" "tapi kamu juga melukaiku, kau lupa kan semuanya" lucu ya tak ada yang tau itu luapan perasaan bukan sekedar mendramatisir candaan. Kenapa kau menjadi sangat baik lagi belakangan ini? Satu sisi aku bahagia tapi ini semakin menyulitkanku. Aku juga takut jika kau kembali jauh kalau kau tau perasaanku yang sekarang. Banyak sekali hal yang ingiin ku tanyakan kepadamu, banyak juga inginku ceritakan padamu. Ternyata pilihanku dulu salah, dia yang membuatku mengabaikanmu sekarang malah meninggalkanku demi yang lain, Hey! bagaimana dengan pilihanmu? Hubungan kalian sudah hampir setahun ya, aku jadi iri dengan dia. Dulu kau ingin sekali aku mendengarkan lagu yang liriknya begitu miris ini LIO-Berhenti Berharap dan aku baru mengerti maksud dari lirik liriknya. Kalau begitu, jika kau baca ini, aku ingin sekarang giliran kau yang harus mendengarkan lagu Sheila on7-yang terlewatkan, jika sudah tau maksudku, kau mau kan seperti dulu lagi?