Sabtu, 04 Oktober 2014

IMpossible


Bukan sekolah jika tidak ada sosok yang menjadi superstarnya para cewek-cewek. iya superstar. yang identik dengan fisik yang menarik, cool (mungkin) yang buat setiap wanita berharap bisa menaklukannya.
Cool, popular, di tambah sikap cuek yang pasti ada melekat pada setiap superstar sekolah.

Hari ini dia mendapat 8 memo romantis beserta kotak-kotak kecil di laci mejanya, dari siapa lagi jika bukan dari fans-fans nya yang tak terungkap. Seperti biasanya, dia selalu mengabaikan benda-benda itu.

Jam istirahat berbunyi dan dia langsung berjalan meenuju taman sekolah, dia ingin menemui teman dekatnya, ada satu misi yang harus diselesaikan.

"Eh bro, buruan ke taman.. aku udah......." 

Belum selesai dia mengetik pesan untuk temannya, tiba tiba saja jarinya berhenti secara refleks. Dia menabrak seorang gadis seangkatannya karena sedari tadi mereka berdua memang sama-sama jalan sambil sibuk dengan gadget di tangan.

"Eh maaf" dia meminta maaf sambil tersenyum simpul.

Tak seperti yang ada di fikiran kalian, dia memang cuek tapi bukan sok cuek, dia itu satu-satunya superstar yang tak segan memberi senyum simpul jika berpapasan dengan orang lain.

Gadis itu membalasnya dengan senyum saja dan langsung meninggalkan pria superstar itu.

Segelas coffee cream menemani pria itu sambil duduk di beranda rumahnya, apalagi jika bukan menikmati malam dengan backsound lagu-lagu jazz. Tapi malam ini agaknya ada yang sedikit berbeda. Dia melamunkan kejadian di sekolah tadi, dia heran dengan gadis yang tak sengaja bertabrakan dengannya, dia heran kenapa gadis itu beda dengan wanita-wanita yang selama ini dia kenal, gak biasanya ada cewek yang sama sekali gak salting bertemu seorang superstar kayak dia, apalagi ketika dia mencoba meminta maaf gadis itu malah hanya senyum dan bersikap seakan akan dia bukan lagi di depan sosok idaman setiap wanita di sekolahnya. Lamunan nya buyar ketika kakinya menendang segelas coffee yang masih seteguk dia minum.

Untuk kedua kalinya, dia melihat gadis itu melintas di depannya, Dia memperhatikan nya dengan tampang setengah melamun tapi disisi lain gadis itu malah jalan biasa saja.

Dengan kamar bernuansa merah muda,

Dear diary...
Damn! his smile! kemarin aku nabrak cowok superstar itu, and he say "maaf". I get his smile dan oh Tuhan terima kasih telah menutupi heart attackku saat itu.
Umm,.. then i saw him again this morning, dia keliatan nya merhatiin sih, ah mungkin geer aja ya, memo special yang aku letak di laci mejanya juga di abaikan. Hey my superstar, you should know i stare at you when you;re not looking at me"

Beep... Beep.. Beep..
Handphonenya bergetar diatas tumpukan buku, gadis itu mengambilnya.
"New Message"

089680097XXXX
Hey

"Siapa sih ini paling juga orang orang iseng" dia mengabaikan pesan itu dan pergi tidur.

Di tempat lain, pria superstar ini masih setia menunggu balsan pesan yang dia kirim. dia mendapat nomor gadis itu  dari kontak hp teman dekatnya, selama beberapa hari setelah kejadian tabrakan itu, pria ini memang terus mencari tau semua tentang gadis itu, dari yang jarang login socmed jadi mulai rutin stalking, dari yang suka mengabaikan malah mendadak penasaran, dan kepo sampai sampai berharap bisa lebih dekat.
Di balik jiwanya yang cool dan superstar itu, dia juga punya perasaan yang romantis, dia punya satu blog terkenal dengan nama samaran, disana dia menulis beberapa cerita fiksi bahkan kadang menyelipkan sedikit true story lewat rangkaian kata-kata romantis.

"Hey gadis eneh,, you know why? kamu berhasil membuatku penasaran aku gak bisa melupakan kejadian tabrakan itu, aku heran kenapa kau bisa secuek itu dengan sosok superstar sepertiku. I see it's love at first sight. sejak itu aku jadi sering memperhatikanmu, aku mencoba menghubungimu tapi kamu mengabaikan pesanku"

Seharian ini dia belum ada melihat gadis itu dia melempar bola itu masuk ke ring dengan keras hingga bola itu memantul ke arah seseorang di sudut sana.
"Aduh.." gadis itu berteriak refleks.
"Eh maaf maaf aku ga sengaja" dia langsung panik mendekatinya.
"Iya gapapa" seperti biasa gadis itu langsung pergi tanpa banyak bicara.

Sepanjang perjalanan menuju kelasnya dia tak berhenti ngomel kesal
"Aduh benjol deh kepalaku. ah tapi gapapa asal aku gak salting yang penting aku bisa menutupi perasaan suka ini. Eh tunggu,. kok dia baik banget ya sama akum keliatan care gitu, eh apasih biasa aja. mana mungkin cowo superstar kayak dia bakal tertarik sama akum apalagi jadi milikku, lupakanlah, cukup jalani hal seperti biasanya setia jadi secret admirernya"

Dan di lapangan basket, pria itu sedang memantulkan bola sambil berfikir
"Dia cuek kali ya orangnya, beda sama yang lain, padahal aku udah berkali kali nyoba buat ramah, berniat untuk membuka obrolan, tapi selalu dia pergi gitu aja. dia cantik,cuek,menarik,baik lagi. sepertinya dia sama sekali gak tau aku ini superstar di sekolah ini, apalagi berharap muluk dia bakal tertarik juga denganku."

Jadi ceritanya, mereka saling jadi secret admirer karena mereka lupa dan tak pernah berfikir bahwa
"As long as we can see the same sky, breathe the same air, step on the same planet, then you and him/her are not impossible"

0 komentar:

Posting Komentar