Rabu, 10 September 2014

Right feeling,wrong people.

Aku suka memandangi hujan berlama-lama
tapi, tanpamu rasanya mungkin tidak akan lagi sama.
Hujan yang memang selalu magis,
membuatku memutar kembali kisah yang terlewatkan.
Disana ada kau.
Disana juga ada aku.
Disana ada kita.
Ada kita yang sedang bertukar cerita lewat benda bisu.
Benda itu menyatukan kita dari tempat yang beda.
Aku bukan tipe wanita yang tau detail tentang bola.
Tapi, aku tidak menolak jika itu demi kau.
Coba ingat saat kotak bisu itu menayangkan pertandingan yang sebenarnya membosankan untukku.
tapi, seketika aku merasa overjoy melihatnya karena bersamamu.

"Hey, berani taruhan?"
"Ah, aku awam tentang bola, ga mungkin menang"
"Ayolah, ini pertandingan yang seru"

Aku menerima taruhan itu,
Aku benar benar tak punya firasat akan menang.
but it's okey. Tiada yang lebih menarik dari selain tawaran kau.

"Jika aku yang menang, i hug you and if you lose you should hug me.okey?deal?haha"
"Ah apaan lo curang, itu sih menang kalah ga ada untungnya buat gue"
"jadi gimana?"
"Umm.. gue menang, lo harus beliin gue selusin nescafe french vanilla+lays rumput lautyang paling gede hahaha"
"Are you kidding me? ah itu hal mudah"

5 menit sebelum pertandingan selesai, club yang aku jagoin unggu satu score.
Tapi ternyata didetik terakhir pertandingan kau yang memenangkan taruhan itu.
Ah sial! aku kalah tapi kok malah ceria/
Apaini? Aneh.

Pagi yang terik, aku berjalan dari koridor sekolah.
Dari tempat itu aku tlah melihat kau berdiri didepan pintu kelas
Mungkin sedang menungguku, lebih tepatnya menunggu hadiah taruhan kemarin malam,.
Dan aku hanya bisa gigit jari, nervous tak karuan ketika harus berjalan melewatimu. 

"Eits,mau kemana? apaan main masuk masuk kelas aja, hadiah taruhan gue mana?"

Harusnya kau sadar yang di pertaruhakan itu perasaan aku.
harusnya kau tak membuatku jatuh semakin nyaman.
karena kita tak mungkin bisa bersatu.
Ini perasaan yang terlarang, aku paham itu.
Ucap ku dalam hati.


"Hey hey..mana hayo? hug hug hug :p"
"tau ah, kan gue belum bilang deal kemaren haha"
"hih curang, gue menang lo gamau nepati janji"
"gila aja lo, masa iya gue meluk lo, najong ih"

Huh.. breathe in breathe out.
We've get trough it.
Itu masa lalu, just let me remind it.


Aku tlah berkali-kali mengusir mentah-mentah fikiran ini.
Apalagi perasaan yang harusnya tak boleh ada.
tapi semua masih betah di otakku.

Tolol jika aku mengikuti ke-egoisanku sendiri
Dan membuat wanita yang ada di genggamanmu tersakiti nantinya.
Kau sempat penting untukku.
Kenapa aku harus mengusikmu lagi, jika aku paham kau setia dengannya.
Andai dulu aku sadar harus menahanmu tetap disini.
Sebab aku belum tamat membacamu, sosok yang mengajarkanku cara mengeja cinta.

At last,
Doakan aku bisa mengubur dalam dalam semua ini.
Perasaan yang tak pantas kau dan siapapun tau,

................................................

karena kau sahabatku sendiri.




Untukmu
Yang pernah terlewatkan.


0 komentar:

Posting Komentar