Sabtu, 18 April 2015

Kenapa masih mengingkari?


Satu hal yang paling saya takutkan dari bahagia berlebihan, pasti akan menangis lebih kencang setelahnya.
Bukankah kita harusnya lebih menghargai waktu yang singkat ini? Bukankah saya dan kamu tidak bisa selamanya berada di garis yang sama? Kenapa masih mengingkari?
Saya selalu menganggap setiap detik bersamamu saat ini menjadi paling berarti.
Bahkan di saat amarahku meledak seperti sekarang ini, aku masih berusaha mereedam nya susah payah, bukan karena apa apa. Hanya saya tidak ingin hal apapun akan membuat saya dan kamu menjadi jauh. Bagimu mungkin saja berbeda, karena kau masih saja ingkar.

Ini sudah larut malam dan saya tau kamu tidak sanggup terjaga sampai selarut ini, saya sudah ingatkan kamu tidur saja, dan kamu masih saja menunggu saya memaafkan kesalahanmu. Saya tidak sedang ingin meninggikan gengsi untuk memaafkan, tidak sedang menjunjung emosi yang kamu sebabkan, Maaf saya untuk kamu, mungkin sudah, tapi apa yang lebih sulit dari melupakan hal yang membuat hati kecewa?
 

0 komentar:

Posting Komentar