Rabu, 22 April 2015

Akan kucintai semampuku.


Aku masih terus menerus bertanya tanya sendiri 'apakah aku kembali salah langkah?'
Apakah aku salah memutuskan? Aku sangat takut menyesali keputusanku (lagi)
Bahwa yang paling sulit adalah berada di antara dua pilihan, aku harus memilih dia yang kucinta atau dia yang mencintaiku. Aku pernah memilih bersama dia yang kucintai tapi pada akhirnya aku menyesal karna dia yang ku pilih tidak tahu diri dan dia yang ku tinggalkan lebih bahagia dari aku yang pernah menyianyiakan nya, meninggalkan nya demi seseorang yang kucinta.
Lain waktu, aku pernah memilih bersama dia yang mencintaiku, aku tau ini sulit untuk menjalani hubungan dengan seseorang yang bersamanya aku sama sekali tidak punya perasaan apapun, pada akhirnya semua yang dia lakukan hanya menjadi sesuatu yang teramat menggangguku.
Setelah merasa selalu salah memilih keputusan, kali ini aku memilih menjalani kedua nya, aku tak memilih dia yang kucintai ataupun dia yang sangat mencintaiku tapi keduanya.
Jujur saja, dengan berat hati aku mencoba mencintai dia semampuku, tapi aku masih belum mampu memberitahu siapapun tentang hubungan kami, aku memilih menyembunyikannya bahkan dari sahabat-sahabatku sekalipun, aku tidak mau mendengar segala pendapat mereka tentang ini, aku juga tidak bisa jika karena hubungan ini aku harus menjauh kan diri dari seseorang lain yang lebih kucinta.
aku berpurapura bahagia sekali setiap mengobrol dengan dia, aku masih mencoba menjalani hubungan yang entah kemana arahnya, dia menjadi yang paling bahagia bisa memiliku sedangkan aku masih tidak punya perasaan apapun dengan dia. Pada akhirnya aku masih saja berhubungan dekat dengan pria lain yang ssebenarnya pria inilah yang bersamanya jantungku tidak bisa berdetak  normal, aku semakin gila di buat semua nya, bagaimana bisa aku ini milik pria lain tapi aku lebih banyak menghabiskan waktu bersama dia di belakang kekasihku. Aku tidak bisa menyakitinya, meskipun aku fikir jika kekasihku tau hal ini saja sudah menyakitinya, dan aku mulai hilang tanpa kabar, dia menjadi yang paling panik saat itu, sementara aku merasa nyaman dengan pria lain hingga lupa dengan kekasihku. Aku tau ini sadis, tapi aku hanya sulit untuk memilih satu di antara mereka. tapi aku hanya takut jika ku akhiri bukankah itu juga akan menyakitkan untuk nya? Pada akhirnya ini memang harus aku akhiri, aku tidak pernah sanggup menjalani ini dengan dua orang di hati dan fikiranku. Tak terhitung berapa banyak aku tidak memperlakukanmu selayaknya seorang kekasih, aku mengacuhkan mu, membohongimu, tapi mengapa saat aku akhiri kau masih saja tidak membenciku? Maaf jika aku sadis, tapi akan aku cintai kau semampuku dan nyatanya aku tidak mampu.

Aku yang selalu berada di balik topengku, dan berharap semua ini tidak pernah menyisakan sesal.

0 komentar:

Posting Komentar