Siang tadi buat aku
mengerti kalo ga selamanya berada di lapangan dengan terik matahari itu sesuatu
yang menyebalkan.
Kali ini aku
bener-bener berharap waktu bisa berlalu lebih lama.
Berharap bisa stuck
di saat indah ini.
Bisa selalu berdiri
beberapa senti dari tubuhmu.
Ya Tuhan betapa itu
yang ku idam idamkan.
Beberapa hari ini
buat aku bahkan ga bisa menghitung berapa kali aku bisa lebih leluasa
memperhatikan detail pelangi terbalik di wajahmu.
Aku hafal betul
caramu menyapa sesama..
Kau pendiam yang
paling handal karena begitu saja kau bisa membuat banyak mata terpana, tak
terkecuali aku.
Aku tau tak semua
orang sadar bahwa dirinya sering jadi pusat perhatian.
Banyak yang tak sadar
selalu ada yang memperhatikan dari sudut sudut yang tak terungkap.
Salah satunya kau..
Aku suka caramu
membuat lekuk senyum di pipi chabi itu..
Aku suka caramu
menaikkan alis sambil tersenyum simpul sekilas mata.
Aku suka caramu
menjaga predikat cowok cool mu.
Aku suka sifat jaim
sejagad raya itu.
Ya Tuhan betapa indah
Kuasa-Mu menciptakan sosok sepertinya.
Temanmu bilang kau
suka berkelakar gila dengan mereka.
Walau disisi lain
mereka juga bilang kau memang paling dingin.
Apalagi sama secret
admirer mu yang satu ini.
Aku merasa gila
sangat sangat gila.
Kadang aku bingung
setan apa yang merasuki ku,
Bagaimana bisa aku
punya nyali menyapa mu tuan madridista
Aku makin gila makin
makin gila
Kenapa ya bisa bisa
nya di jawab ‘iya’ aja rasanya bahagia semeringah.
Ya Tuhan kebahagiaan
seperti apa ini?
Aneh sekali rasanya.
Heran nya kadang
ketika aku lagi butuh moodbooster
Kau itu seakan akan
tau apa yang aku butuhin.
Lihat tulisan
blablabla changed display picture, Cuma itu emang tapi bisa buat simpul refleks
itu muncul. Simple bukan?
Harusnya beberapa
orang sadar kadang yang kau anggap sepele bisa jadi paling berarti bagi
seseorang.
Semakin ku ceritakan
semua hal sepele darimu yang bisa buatku terbang ke awan semakin terlihat gila
aku di mata orang orang.
Dan aku hanya bisa
tertawa, bukan aku yang terlalu gila.
Hanya saja mereka
belum merasakan ini semua.
Belum pernah ku
temukan sosok sepertimu yang paling bisa buat ku tersenyum natural.
Matahari itu
membuatmu berpeluh keringat.
Tapi kau semakin
sempurna bagiku.
Dari sudut yang tak
terungkap itu aku bahagia kala itu
Dunia seperti
berpihak untukku.
Kenapa?
Karena aku bisa
dengan jelas memandangimu dari kejauhan di bawah terik yang sama.
Kita sama sama
merasakan sengatan sinar mentari, sama sama berpeluh keringat.
Tapi aku yakin kau
tak sedang merasakan apa yang ku alami ini.
Aku masih ingat jelas
kronologis kejadian kemarin siang.
Aku berlari tak tentu
arah hingga terhenti di hadapan seseorang.
Siapa?
Itu KAU
Ya Tuhan Bantu aku
mengatur nafas ini, jangan biarkan nadi ku terhenti.
Jangan biarkan merah
muda itu menjalar di pipi, ini akan sangat memalukan.
Jangan hancurkan
usaha ku selama ini yang cukup kuat berpura-pura dia tak penting di hidupku.
Ayo berbalik arah lah
dan menjauh dari dia yang membuat larimu terhenti.
Aku belum terlambat
berbalik arah kan?
Apa kau sudah
menangkap basah gerak gerik ku yang seketika salah tingkah?
Apa kau sempat
mendengar detak jantung ku yang semakin cepat?
Apa kau sudah melihat
merah muda yang menjalar dipipiku?
Tak mungkin lah kau
sadar itu semua, kau saja tak pernah tau bagaimana tingkah gilaku selama ini.
Satu hal yang tak
bisa ku tutupi.
Aku tak pernah bisa
mengajakmu ngobrol sepatah kata pun.
Itu yang membuat ku
merasa tak cukup handal jadi secret admirermu.
Padahal bukan tak
sering aku berkhayal terlalu tinggi.
Andai aku bisa berada
di posisi mereka yang bisa bergurau di sampingmu.
Dan semua hanya
berakhir di “Andai”
0 komentar:
Posting Komentar