Bersama secangkir teh hangat, aku tulis ini untukmu. Anggap saja ini tulisan terakhir untukmu yang sering ku sebut Tuan Venus. Jika biasanya aku selalu menulis hal-hal tentangmu. kali ini aku tak kan lagi berkata aku mencintaimu atau kau itu berarti bagiku (bukan berpura-pura) memang sudah tidak dan tak akan lagi mencintaimu.
Itulah hasil dari semua usahaku selama kau tinggalkan. Terima kasih atas ketidak tanggungjawaban atas adanya perasaan itu. Aku tlah melewati banyak hal, seperti membunuh mentah-mentah rindu yang menumpuk. Berusaha sendirian menata kembali hidupku (Pasti kau tak tau rasanya melepaskan ketika kau baru saja di buat jatuh hati). Mengumpulkan nyali untuk menghapus bersih apapun yang bisa membuatku teringat denganmu, berusaha fokus dengan siapa saja yang bersamaku, berusha tak mau lagi percaya dengan pria-pria di luar sana yang hanya akan menaruh luka seperti ini. Tapi aku berhasil lalui semua itu, hingga aku berada di titik dimana aku lebih bahagia dengan yang kumiliki dan punya hidup lebih baik.
Dan jika pada akhirnya dia yang kau kejar bukanlah seperti apa yang kau inginkan, tak usah kembali kemari dengan harapan aku masih mencintaimu. Kau tak pernah berhak datang dan pergi sesukamu. Aku berusaha berjalan kembali tak sebentar, lalu kau mau menghancurkan bahagiaku yang sekarang? Jangan bercanda. Nanti jangan datang kembali untuk meminta kesempatan, atau mengatakan kalau kau baru sadar bahwa aku berarti. Kau hanya faktor kecil diantara bahagiaku.
Pergi saja dan jangan kembali lagi..
Atau kita bisa berbincang lagi saat waktunya nanti ku perkenalkan lelakiku, lelaki yang lebih menghargaiku dan pantas ada disampingku.
0 komentar:
Posting Komentar