Selasa, 19 Agustus 2014

Awake at midnight, with you.

00:17am


Terpaku pada satu buku
Dengan sebuah pena tergenggam
Di temani angin
Dan 2 kotak nescafe yang berantakan di meja

Sebenarnya aku sudah lelah,
Fikiranku tak sinkron
Tapi minuman yang paling kucintai itu
membuat mataku enggan terpejam

Pemilik nama dari susunan 25 huruf itu
ikut mengusik fikiran dan perasaan.
Di tempat ini, hanya aku yang masih terjaga.
Aku tak bisa menebak dia sudah terlelap disana.
Kenapa? Pria itu punya jam tidur yang berantakan.
Mungkin saja banyak hal yang harus dia selesaikan.
Entah itu sebagai tuntutan pendidikannya atau apalah.
Pria itu mungkin saja egois,
Dia lebih mementingkan hal hal seperti itu
Tapi dia tak memikirkan apa yang harusnya tubuh dia dapatkan.
Karena dia bukan robot.
Melalui akun social media nya,
Aku tau dia mengeluhkan tubuhnya yang drop.
Dan sebagai yang hanya bisa memendam rasa khawatir 
Aku hanya boleh meohon pada Tuhan tuk meringankan lelahmu, merengkuh mu, menjaga mu.

Pria itu fans berat bondan&fade2black
Fullname akun social medianya cukup mengisyaratkan nya.
Album nya di penuhi foto idolanya itu.
Aku tak tay persis apa alasan dia menyukai itu.
Yang aku tau dia hafal detail semua album idolanya.

Pria itu punya fc kesayangan.
Dia sosok Machunian.
Dia rela mempertaruhkan jadwal tidurnya untuk melihat match fc kesayangan nya itu.
Alhasil dia baru akan terlelap dan membayar hutang tidurnya esok pagi.

Pria itu menjalani pendidikan perguruan tingginya pada Fakultas Olahraga
Sepertinya dia mencintai hal itu,
Sama seperti aku yang mencintai ketika aku memandangi dari jauh pria itu saat sedang asik asiknya menikmati permainan bola kecil.



Sepertinya salah untuk jatuh hati pada sosok yang baru sekejap kita pahami.
Tapi belum ada yang bisa melakukan sebaik dirimu.
Pertahananku sangat rapuh, potongan-potongan percakapan indah berlompatan, menyesaki benakkku dengan imaji dirimu.
Dari caramu membuatku tersipu, caramu mengajakku tidak bosan tertawa.

Aku sedang merindukanmu, apa kau tau itu?
Saat bulan penuh di atas kepala, aku menggantungkan doa untukmu,
Semoga Tuhan selalu melindungi setiap langkahmu.

Ini sesuatu yang sulit, kau dan aku di takdirkan tak saling memiliki.
Aku tak bisa mencintaimu seperti yang aku mau.
Aku ingin memelukmu,meraihmu, dan menyembunyikanmu dalam dekapanku.
Aku takkan melepasmu pergi.
Kau dan aku seperti tak ditakdirkan dalam satu kisah yang indah,
Begitulah kenyataannya.
Kau dan aku seperti tengah mencoba untuk membirukan senja yang selalu merah.
Kita sama sama berusaha, namun tidak bisa mengubah apa-apa.
.............................................................


Aku merindukanmu....
Namun, seperti pertanyaan yang ku bisikkan pada langit malam ini: apakah kau juga sedang merindukanku?